Change The Language

EnglishFrenchGermanSpainItalianDutch RussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified

Rabu, 11 April 2012

Jika Saat Perpisahan Harus Tiba

 Puisi Ragil Koentjorodjati


kehilangan kekasih
Ilustrasi diunduh dari google

Hidup ini tidak abadi dan cinta sepasang anak manusia pun tidak abadi.
Jika tibatiba hariharimu sunyi dan kosong, semua kaurasa hampa dan membosankan,
ketahuilah bahwa aku juga menjalani harihariku yang sunyi dan kosong, semua terasa hampa dan membosankan.

Jika tanganmu menggapai, mencari pegangan untuk setiap kelelahan, mencari jawaban atas setiap kebingungan,
tanganku pun akan menggapai, mencari pegangan untuk setiap kelelahan dan berharap menemui jawaban atas setiap kebingungan.


Jika engkau menyesali saat pertemuan, berharap engkau tidak pernah bertemu denganku,
Aku akan melupakan semua harapan untuk bertemu denganmu, dan menghapus semua penyesalan.
Dan ketika hatimu menjadi sakit dan terbelah saat kaupergi semakin menjauh dariku,
Hatiku pun akan sakit dan terbelah seiring jauh langkahmu dari diriku.

Jika kenangan tentangku adalah sesuatu yang dapat engkau ingat, maka aku akan mengingat segala sesuatu yang ada padamu.
Jika sepenggal demi sepenggal engkau menghapus kenangan itu, maka aku pun akan menghapus semua tentangmu sepenggal demi sepenggal.
Jika suatu hari nanti kita bertemu kembali, dan kamu mengajakku berkenalan layaknya orang asing,
aku akan memperkenalkan diriku padamu sebagai orang asing.

Jika saat perpisahan harus tiba, dan engkau belum mau mati, lalu mulai belajar mencintai orang yang mencintaimu,
Maka aku pun juga belum mau mati dan belajar mencintai orang yang mencintaiku.

Dan kita tidak akan pernah menemukan jawaban mengapa kita harus berpisah selain bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini.

0 komentar:

Posting Komentar