Change The Language

EnglishFrenchGermanSpainItalianDutch RussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified

Senin, 26 September 2011

Sejarah penciptaan huruf jenis Times New Roman

Menyebut Times New Roman, tentu banyak orang yang tahu. Jenis huruf ini digunakan sebagai standar huruf dalam dunia pengetikan. Keberadaannya dikenal luas oleh orang dari berbagai kalangan profesi. Namun, seberapa banyak di antara kita yang mengetahui sejarah penciptaan huruf jenis Times New Roman ini?

Huruf ini dirancang oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama Stanley Morrison. Ia lahir pada tanggal 6 Mei 1889 di Wanstead, Inggris. Stanley tumbuh sebagai figur yang tidak memiliki pengetahuan tentang percetakan, namun di kemudian hari ia menempati banyak posisi penting di dunia tersebut. Pengetahuannya yang banyak dalam hal tipografi didapatkan sejak menjadi anggota percetakan The Pelican Press.

Selasa, 20 September 2011

Hitler Pernah Pesan Boneka Seks untuk Tentaranya

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6MWwYJbj2mn5PIjzc9qmM2grILKleE4VrWDL1DJLnpOOYnuApcfvXi48tJKzb76wWzzDJ1fP-x6GDqdrnJLXZYqQTMcVkQJPjiXQnWFgksEYQ83nOnbZzV0O0GPR6VTkw64h44bt2Mds/s1600/hitler.jpg
Adolf Hitler ternyata pernah memesan boneka seks untuk tentaranya. Pemimpin Nazi itu cemas karena banyak prajuritnya yang terserang penyakit kelamin. Tentara Hitler kena penyakit itu gara-gara sering berhubungan seks dengan pelacur di Prancis.
Klaim tersebut diungkap oleh Graeme Donald. Penulis itu membuka ‘rahasia’ Hitler lewat bukunya berjudul Mussolini’s Barber, a compilation of bizare stories connected with the biggest events of history.

Senin, 19 September 2011

Asal Usul dan Sejarah Petasan/Kembang Api

Petasan (juga dikenal sebagai mercon) adalah peledak berupa bubuk yang dikemas dalam beberapa lapis kertas, biasanya bersumbu, digunakan untuk memeriahkan berbagai peristiwa, seperti perayaan tahun baru, perkawinan, dan sebagainya. Benda ini berdaya ledak rendah atau low explosive. Bubuk yang digunakan sebagai isi petasan merupakan bahan peledak kimia yang membuatnya dapat meledak pada kondisi tertentu.

Sejarah Petasan
Sejarah petasan bermula dari Cina. Sekitar abad ke-9, seorang juru masak secara tak sengaja mencampurtiga bahan bubuk hitam (black powder) yakni garam peter atau kalium nitrat, belerang (sulfur), dan arang dari kayu (charcoal) yang berasal dari dapurnya. Ternyata campuran ketiga bahan itu mudah terbakar.

Jika ketiga bahan tersebut dimasukan ke dalam sepotong bambu yang ada sumbunya yang lalu dibakar dan akan meletus dan mengeluarkan suara ledakan keras yang dipercaya mengusir roh jahat. Dalam perkembangannya, petasan jenis ini dipercaya dipakai juga dalam perayaan pernikahan, kemenangan perang, peristiwa gerhana bulan, dan upacara-upacara keagamaan.

Baru pada saat dinasti Song (960-1279 M) didirikan pabrik petasan yang kemudian menjadi dasar dari pembuatan kembang api karena lebih menitik-beratkan pada warna-warni dan bentuk pijar-pijar api di angkasa hingga akhirnya dibedakan. Tradisi petasan lalu menyebar ke seluruh pelosok dunia.

Kembang api
Sebuah gambar sketsa dari Peristiwa Kembang Api Oleh Kerajaan Inggris di Thames, London, pada 1749.

Bahan baku tabung diganti dengan gulungan kertas yang kemudian dibungkus dengan kertas merah dibagian luarnya. Kemudian petasan ini menjadi dasar dari pembuatan kembang api, yang lebih menitikberatkan pada warna-warni dan bentuk pijar-pijar api di udara.

pada masa Renaissance, di Italia dan Jerman ada sekolah yang khusus mengajarkan masalah pembuatan kembang api. Di sekolah Italia menekankan pada kerumitan kembang api, sedangkan di sekolah Jerman menekankan pada kemajuan ilmu pengetahuan. Dan akhirnya muncul istilah pyrotechnics yang menggambarkan seni membuat kembang api. Untuk membuat kembang api dibutuhkan seorang ahli yang mengerti reaksi fisika dan kimia. Setelah bertahun-tahun, para ahli kembang api akhirnya bisa membuat kembang api berwarna-warni, seperti merah yang berasal dari strontium dan litium, warna kuning berasal dari natrium, warna hijau berasal dari barium dan warna biru dari tembaga. Campuran bahan kimia itu dibentuk ke dalam kubus kecil-kecil yang disebut star. Star inilah yang menentukan warna dan bentuk bila kembang api itu meledak nantinya.

Di Indonesia sendiri tradisi petasan itu dibawa sendiri oleh orang Tionghoa. Seorang pengamat sejarah Betawi, Alwi Shahab meyakini bahwa tradisi pernikahan orang Betawi yang menggunakan petasan untuk memeriahkan suasana dengan meniru orang Tionghoa yang bermukim di sekitar mereka.

Bahan peledak kimia
Bahan peledak kimia adalah suatu rakitan yang terdiri atas bahan-bahan berbentuk padat atau cair atau campuran keduanya yang apabila terkena aksi (misalnya benturan, panas, dan gesekan) dapat mengakibatkan reaksi berkecepatan tinggi disertai terbentuknya gas-gas dan menimbulkan efek panas serta tekanan yang sangat tinggi. Bahan peledak kimia dibedakan menjadi dua macam, yaitu low explosive (daya ledak rendah) dan high explosive (daya ledak tinggi).
Bahan peledak low explosive adalah bahan peledak berdaya ledak rendah yang mempunyai kecepatan detonasi (velocity of detonation) antara 400 dan 800 meter per sekond Sementara bahan peledak high explosive mempunyai kecepatan detonasi antara 1.000 dan 8.500 meter per sekond Bahan peledak low explosive ini sering disebut propelan (pendorong) yang banyak digunakan sebagai pada peluru dan roket.


Di antara bahan peledak low explosive yang dikenal adalah mesiu (black powder atau gun powder) dan smokeless powder. Bagi sebagian masyarakat Indonesia, mesiu tersebut banyak digunakan sebagai pembuat petasan, termasuk petasan banting dan bom ikan. Bubuk mesiu adalah jenis bahan peledak tertua yang ditemukan oleh bangsa China pada abad ke-9. Selain sebagai bahan pembuat petasan dan kembang api, mesiu saat ini banyak digunakan sebagai propelan peluru dan roket, roket sinyal, petasan, sumbu ledak, dan sumbu ledak tunggu.
Pesta Kembang Api di London Eye Pada Malam Tahun Baru.

Orange, hijau, pink, kuning dan biru, KEmbang Api Di Even Di Kurume Jepang

Komposisi Petasan
Beberapa komposisi pembuatan black powder yang dikenal, antara lain:
  1. campuran antara potasium nitrat (KNO3), charcoal, dan belerang;
  2. campuran antara sodium nitrat (NaNO3), charcoal, dan belerang;
  3. campuran antara potasium nitrat dan charcoal (tanpa belerang); dan
  4. pyrodex, merupakan campuran antara potasium nitrat, potasium perklorat (KClO4), charcoal, belerang, cyanoguanidin, sodium benzoat, dan dekstrin.

Petasan di Indonesia
Di Indonesia, petasan sudah menjadi sesuatu yang biasa dipakai untuk berlebaran dan saat bulan Ramadhan. Kebanyakan banyak anak sesudah sahur bukannya istirahat, malah bermain petasan dan kembang api. Mereka dengan seenaknya melemparkan petasan – petasan yang mereka bawa kepada temannya atau mobil yang sedang lewat,tanpa memikirkan akibatnya.

macam-macam petasan

Petasan dan sebangsanya memang barang gelap, artinya benda larangan. Sejak zaman Belanda sudah ada aturannya dalam Lembaran Negara (LN) tahun 1940 Nomor 41 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Bunga Api 1939, di mana di antara lain adanya ancaman pidana kurungan tiga bulan dan denda Rp 7.500 apabila melanggar ketentuan "membuat, menjual, menyimpan, mengangkut bunga api dan petasan yang tidak sesuai standar pembuatan".

Mungkin karena peraturan tersebut sudah kuno dan terlalu ”antik”, maka pemerintah telah mengeluarkan berbagai macam peraturan, diantaranya UU Darurat 1951 yanag ancamannya bisa mencapai 18 tahun penjara.

Senin, 12 September 2011

Wonderful Camping

Last holiday, my friend and I went camping together  for  three days. We camped in Mount Bunder. It is part of Mount Salak, West Java.
My friends and I arrived at the campsite on Saturday evening. The weather was not good at that time. It had been raining for hours and it made me sick. I felt very cold. Nevertheless, I helped my friends put up a tent soon after we got there. This was our first experience in handling the tent and it turned out that the task was not easy at all. It took us an hour to make the tent stand up properly.
Feeling hungry and exhausted, we then had dinner and took a rest. We went to sleep right after we finished our dinner.
The next morning, we felt fresh again. We did some exercise with some rock music played through a radio. My friend, Randi, got too excited that he slipped on his knee. We laughed so loud because the incident was very funny. He fell down because of a banana skin that he had thrown away at dinner. I already told him to throw the litter in the garbage can, but he wouldn’t listen.

Rabu, 07 September 2011

Dokter Leonid, Orang Yang Mampu Mengoperasi Dirinya Sendiri


Tanggal 29 April 1961, seorang dokter dari ekspedisi Antartika Rusia (Kutub Selatan Bumi) di stasiun ekspedisi “Novolazarevskaya”, Leonid Rogozof (27 tahun), merasa demam dan bagian bawah perutnya terasa sakit sekali.


Keesokan harinya keadaannya semakin parah. Tak mungkin di daerah kutub yang terpencil itu ia menyewa pesawat untuk membawanya ke rumah sakit. Tak mungkin pula ia minta pertolongan kepada dokter yang lain, karena ia adalah satu-satunya dokter yang ada di tempat ekspedisi tersebut.

Selasa, 06 September 2011

Kepulauan Raja Ampat Yang Eksotik

Kepulauan Raja Ampat merupakan tempat yang sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai objek wisata, terutama wisata penyelaman. Perairan Kepulauan Raja Ampat menurut berbagai sumber, merupakan salah satu dari 10 perairan terbaik untuk diving site di seluruh dunia. Bahkan, mungkin juga diakui sebagai nomor satu untuk kelengkapan flora dan fauna bawah air pada saat ini.

http://www.balifilm.com/images/loc/Wayag%201%20-%20Raja%20Ampat,%20Irian%20Jaya.jpg


Dr John Veron, ahli karang berpengalaman dari Australia, misalnya, dalam sebuah situs ia mengungkapkan, Kepulauan Raja Ampat yang terletak di ujung paling barat Pulau Papua, sekitar 50 mil sebelah barat laut Sorong, mempunyai kawasan karang terbaik di Indonesia. Sekitar 450 jenis karang sempat diidentifikasi selama dua pekan penelitian di daerah itu.

Rumah Hantu Amity Ville

Pada Desember 1975, George dan Kathleen serta anak-anak mereka pindah ke sebuah rumah di 112 Ocean Avenue, sebuah rumah besar bergaya kolonial Belanda di Amityville, sebuah lingkungan di pinggiran kota di selatan Long Island, New York.

Tigabelas bulan sebelum keluarga Lutz pindah, Ronald DeFeo, Jr., pemilik sebelumnya, telah menembak mati enam anggota keluarganya di rumah itu. Setelah 28 hari keluarga Lutz tinggal dirumah itu, mereka mulai merasakan hal-hal aneh dengan rumah tersebut.
Bagian ini berdasarkan buku yang ditulis oleh Jay Anson, 1977, The Amityville Horror – A True Story.
Jay Anson (1921-1980), adalah penulis The Amityville Horror
Rumah bernomor 112 di Ocean Avenue telah kosong selama 13 bulan setelah DeFeo membunuh anggota keluarganya, hingga pada Desember 1975 keluarga Lutz membeli rumah tersebut seharga $80.000. Rumah yang memiliki enam kamar tidur ini dibangun dengan gaya kolonial Belanda, dan memiliki atap yang melengkung. Rumah ini dilengkapi dengan kolam renang dan sebuah rumah tempat penyimpanan kapal. George dan Kathy telah menikah pada bulan Juli 1975 dan mempunyai rumah mereka sendiri, namun ingin memulai kembali dengan memiliki rumah baru. Kathy mempunyai tiga anak dari pernikahan sebelumnya, Daniel (9), Christopher (7), dan Melissa alias Missy (5). Mereka juga memiliki seekor anjing Labrador yang diberi nama Harry. Selama pengecekkan mereka saat akan membeli rumah tersebut, oleh agen mereka telah diberitahukan mengenai pembunuhan yang dilakukan oleh DeFeo, namun mereka menganggap hal itu bukanlah masalah.