Change The Language

EnglishFrenchGermanSpainItalianDutch RussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified

Rabu, 31 Oktober 2012

Proses Pemberdayaan Masyarakat

Gerundelan Martin Siregar
Metoda adalah cara kerja yang sistematis untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan; Jadi, secara mendalam sebenarnya kata Metodologi mengandung nilai-nilai kehidupan yang sangat mendasar. Metodologi dalam perspektif pengembangan masyarakat adalah proses membangkitkan kesadaran masyarakat secara bersama-sama, mewujudkan kesejahteraan dan peradaban yang tinggi.
Melalui metodologi kita bersama masyarakat berusaha memperoleh gambaran yang lengkap mengenai realitas sosial multidimensional dalam kaitan struktural dan historis.
Paham Metodologi yang kita anut adalah proses yang terfokus pada pemberdayaan dan pembebasan masyarakat dari belenggu ketidakberdayaan.
Oleh sebab itu mendorong masyarakat memahami realitas kehidupan menjadi titik tekan program kerja yang telah dirancang.
proses berpikir dan bertindak

Rabu, 17 Oktober 2012

Kumpulan Fiksi Mini: Paskah

Flash Fiction Ragil Koentjorodjati

(1) Pengakuan Dosa
Suster muda seranum pagi tunduk dalam-dalam di hadapan Pastur yang menyambutnya dengan,”semoga Tuhan mengampunimu.”
Binar mata tidak disembunyikannya ketika ia berkata,”Pastur, saya hendak mengaku dosa. Dosa saya yang pertama adalah aku mencintaimu.”


salib paskah
Gambar diunduh dari kolomkita.detik.com

Senin, 08 Oktober 2012

Ulang Tahun

http://retakankata.files.wordpress.com/2012/03/bancakan.jpg

Aku punya seorang teman. Lebih kaya dariku kukira. Ia tidak kekurangan makan, tempat tidur cukup hangat saat udara malam begitu dingin. Dan keluarga yang dekat, dalam arti ia bisa memanggil saudaranya kapan pun ia membutuhkan. Dalam beberapa hal, nasibnya lebih baik dari nasibku. Hanya satu hal yang aku tidak mengerti, setiap tahun ia meminta ulang tahunnya dirayakan.
…Hari ini aku mendapat undangan untuk merayakan ulang tahunnya yang ke 42. Nasi tumpeng dengan warna kuning jeruk, beberapa potongan telor dan daging ayam, sedikit lalapan sudah tersedia di meja makan. Oh ya, ikan asin kecil-kecil cukup banyak bertebaran di sekitar tumpeng.
“Maaf Mbak, perayaannya sangat sederhana,” katanya dengan muka kemerah-merahan menahan malu. Yang aku tidak paham, ia memiliki rasa rendah diri yang luar biasa.
“Ini bancakan ya Mas,” tanyaku sedikit ragu.

Bagaikan Nyala Api

Cerpen Kenzarah Zhetira Alam
jalan kenangan

“Lihatlah sungai yang mengalir itu,” kata sahabatku suatu hari di bulan Agustus tahun 1930. Saat itu kami sedang duduk di tepi sungai yang memisahkan desa kami dengan desa sebelah. Aku mengalihkan perhatianku dari sekumpulan anak seusia kami yang berenang-renang dengan gembira—dengan menggunakan batang bambu milikku dan sahabatku sebagai pelampung—lalu memandang wajah sahabatku. Mata cokelatnya bersinar terang ketika aliran sungai memantulkan cahaya matahari ke wajahnya di siang yang terik itu. Matanya indah, namun lebam kemerahan di kelopak mata kanannya membuat bola mata kanannya yang indah itu sedikit tersembunyi.
“Pada tahun 1582, Oda Nobunaga memerintahkan Toyotomi Hideyoshi untuk mengambil alih Benteng Takamatsu1 ,” katanya lagi dengan ekspresi serius. Aku tersenyum saat mendengarnya mulai menceritakan lagi tokoh-tokoh yang dikaguminya. “Toyotomi Hideyoshi dibekali 20.000 pasukan, sementara pihak lawan hanya mempertahankan bentengnya dengan lima ribu samurai.” Dia sudah akan melanjutkan, tapi aku menyelanya.