Change The Language

EnglishFrenchGermanSpainItalianDutch RussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified

Kamis, 31 Mei 2012

Cerita Bersambung: Tunangan (6)

Cerita Anton Chekhov
Alih Bahasa RetakanKata
kasih tak sampai
Ilustrasi dari 3_bp_blogspotdotcom1
Taksi telah datang. Dengan topi di kepala dan mengenakan mantel, Nadya naik ke lantai atas untuk, sekali lagi, menatap ibunya dan barang-barang miliknya. Dia berdiri sejenak di kamarnya, di samping tempat tidurnya yang masih hangat, membayangkan dirinya sendiri sebelum kemudian perlahan-lahan mengalihkan perhatian ke ibunya. Nina Ivanovna masih tertidur, senyaman tidur di kamarnya. Nadya mencium ibunya, merapikan rambutnya, berdiri diam selama beberapa menit kemudian berjalan perlahan-lahan ke bawah. Saat itu hujan lebat. Pengendara taksi dengan penutup kepala terbuka, berdiri di pintu masuk, tersiram hujan.
“Tidak ada ruang untukmu, Nadya,” kata Nenek, yang seperti seorang pelayan sedang membantu majikannya menempatkan barang bawaan Nadya dalam bagasi. “Ide macam apa melihat dia pergi dalam cuaca seperti ini! Lebih baik kamu tinggal di rumah. Betapa penuh kebaikan dalam hujan ini!”

Jumat, 25 Mei 2012

Negara Sekuler: Pengaruh Barat?

Gerundelan Soe Tjen Marching
gandhi

Pada senja 14 Juli 1942, lelaki tirus dengan secarik kain penutup tubuh, menyusuri tanah yang kerontang berdebu. Mereka yang tak mengenalnya akan menyangka lelaki ini sebagai gembel peminta-minta. Namun, “gembel“ bernama Mahatma Gandhi ini tidak sedang meminta-minta. Dia baru saja memutuskan sesuatu yang akan mengguncangkan dunia. Bersama dengan Kongres Nasional India, ia meluncurkan dekrit yang mendesak pemerintah Inggris untuk segera keluar dari tanah itu. India akan memerintah Negaranya sendiri, dan Gandhi merencanakan suatu sistem bagi Bangsa ini, untuk menentang kolonialisme: pemerintahan sekuler.
Sekulerisme dalam Negara secara umum dikenal sebagai sistem pemerintahan yang memisahkan agama dari politik dan kenegaraan. Inilah yang menakutkan bagi beberapa orang: bila tidak ada lagi agama yang dipegang oleh penguasa, apa yang akan mengarahkan nurani mereka?
Agama adalah untuk membuat manusia lebih manusiawi, demi kebaikan, sebuah pegangan untuk moralitas manusia. Namun, agama di tangan para pejabat telah terbukti disalahgunakan untuk semakin membohongi rakyat. Begitu pula di Indonesia. Kekerasan atas nama agama masih berlanjut. Pertempuran antar agama dibiarkan, terkadang dengan membela agama mayoritas, untuk memperoleh kepopuleran.

Minggu, 20 Mei 2012

Pemahaman Keliru Tentang Lirisisme Dalam Prosa

Oleh Richard Oh
prosa lirisPerkembangan sastra dalam negeri saat ini, menurut saya, cukup memprihatinkan karena penekanannya lebih pada sintaksis ketimbang integritas dan keunikan ekspresi. Maka, sering kita baca betapa dahsyat Cala Ibi karena pengungkapannya yang unik. Ia bahkan dianggap memperbarui bahasa dan lain-lain. Kenyataannya, setelah membaca beberapa halaman novel ini, pembaca akan menemukan paragraf demi paragraf sarat purple prose. Saya jadi ingat kata-kata Virginia Woolfe “mannered, self-conscious”. Kalimat yang seharusnya tak perlu kompleks dan bisa ditulis sangat sederhana dipuisikan, dinyanyikan, dibuat keruh serasa pembaca senantiasa dibombardir oleh aliterasi. Rima haram bagi novelis di mana saja karena ia menjadi distraksi tersendiri dan mengganggu laju arus cerita. Metafor ataupun simbolisme yang dalam kamus seorang penulis seharusnya diungkapkan untuk memperkuat makna keseluruhan satu karya-seperti kejadian di awal bab novel Anna Karenina di mana seorang wanita mencampakkan diri ke dalam rel kereta meramal kematian Anna Karenina sendiri pada akhir novel- disalahpahami oleh penulis Cala Ibi sebagai kreativitas dalam berbahasa. Penggalan ini saya ambil secara acak dari novel itu.
Bapakku bening air kelapa muda. Ibuku sirup merah kental manis buatan sendiri. Aku Bloody Mary. Jumat malam alkoholik, happy hours, Jumat pagi robotik. Kadang aku minum jus tomat, dan merasa sehat. Kadang berseru alhamdulillah, ini hari Jumat-atau Ahad, Rabu, hari apa saja. Kor lepas dengan beberapa temanku di sore-sore hari, seraya aku membayangkan gelas berkaki tinggi dan hijau margarita dan kristal garam berkilau di bibir gelas, seperti sesosok perempuan, datang dari kejauhan.

Sabtu, 05 Mei 2012

7 Negara yang pernah diserang Indonesia

Siapa bilang Indonesia
adalah negara budak yang
hanya bisa dijajah dan tak
bisa menggempur negara
lain. Ternyata Indonesia
pernah melakukan invasi ke
sejumlah negara. Ini beneran
invasi perang dengan tentara
lho gan, bukan penyerbuan
TKI ke negeri asing . Ya
udah langsung aja deh, ini
nih 7 Negara Yang Pernah
Diinvasi Indonesia.

1. Timor Leste

Operasi Seroja adalah sandi
untuk invasi Indonesia ke
Timor Timur yang dimulai
pada tanggal 7 Desember
1975.

Di Siang yang Serba Panas

Puisi Ragil Koentjorodjati

Larik puisi macam apa yang
pantas untuk siang yang
serba panas,
Keringat kita menetes,
Tak lagi deras. Tapi
kerontang memerah hingga
perih.

Ya, aku takut. Bukan tak
mungkin selanjutnya kulit
meneteskan darah.

Apakah hidup ini terlalu
keras?

Selebihnya aku tersenyum,
di siang yang serba panas.