Change The Language

EnglishFrenchGermanSpainItalianDutch RussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified

Selasa, 03 Juli 2012

Harmoni Keberagaman

Resensi Aris Hasyim*
islam moderatMenengok catatan kelam sepanjang 2011 perihal aksi barbarian yang dilakukan oleh oknum yang mengatasnamakan agama, intensitasnya boleh dibilang sangat mengkhawatirkan. Sebut saja, tragedi pembantaian warga Ahmadiyah di Ciukesik, ke rusuhan Temanggung, bom bunuh diri di Masjid Mapolres Cirebon dan hanya berselang beberapa bulan bom bunuh diri mengguncang Gereja Kepunton di Kota Solo.
Aksi-aksi keji yang dilakukan sekelompok masa yang tak bermoral itu, memperpanjang daftar kekerasan bernuansa agama di seantero negeri ini. Menyikapi perihal fenomena konflik agama di dalam masyarakat bhineka seperti di Indonesia, bangsa ini perlu mengimplementasikan kembali bahwa kemajemukan merupakan kenyataan yang tidak dapat ditolak.
Saling menghormati perbedaan baik itu di ranah agama, suku, ras, dan budaya adalah langkah konkret yang patut dijadikan sebuah pandangan hidup, cita-cita, dan sebagai dasar pijak dalam mengarungi bahtera kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, cita-cita luhur itu, kini mulai terkikis seiring dengan perkembangan zaman. Beruntung, meredupnya citacita luhur itu langsung direspons dan berusaha digelorakan kembali oleh salah satu akademisi muslim yaitu Dr. Machasin.
Machasin melalui buku bertajuk Islam dinamis, Islam harmonis ingin menegaskan kembali bahwa terorisme dan kekerasan serta mengingkari kearifan lokal dan pluralisme merupakan ‘antitesis’ terhadap islam sebagai ‘rahmatan lil’alamin’ (kasih sayang bagi seluruh alam). Manifestasi Islam yang dinamis, Islam harmonis salah satunya berpijak pada penyebaran kasih sayang.

Berawal dari kasih sayang, umat Islam diharapkan lebih erat dalam merajut hubungan interaksi dan berdialog antarsesama manusia tanpa me mandang perbedaan ras, suku, dan agama. Abdul Wahid Hasan penyunting buku ini turut mendeskripsikan bahwa Islam yang dinamis adalah Islam yang mampu menggerakkan dan digerakkan oleh pemeluknya tanpa mengingkari landasan dari Alquran dan Hadits. Lebih dari itu, Islam yang dinamis memberi ruang dialog dengan tradisi dan budaya, serta mampu merespons tantangan lokal dan global.
Melalui buku ini Machasin tidak membenarkan tindakan para kaum fundamentalis yang tidak sejalan dengan norma, hukum, dan agama. Manifestasi Islam yang dinamis, Islam harmonis diharapkan selalu dikedepankan oleh kaum muslim untuk menjalin tali persaudaraan dengan penyebaran kasih sayang terhadap sesama tanpa memandang ras, suku, dan agama. Langkah ini penting sebagai upaya membangun harmoni keberagamaan di seantero negeri ini.

0 komentar:

Posting Komentar